Selasa, 25 September 2012

belajar dari pemulung

siapa tidak kenal profesi pemulung|? di negara kita, mereka ada dimana-mana, baik dewasa atau anak-anak. keberadaan mereka bagai pisau bermata dua. Di satu sisi, para pemulung turut memberi andil dalam menjaga dan membersikan kta dengan memungut sampah dan barang bekas. tapi di satu sisi juga sering di anggap mengganggu pemandangan. pemulung mengambil berbagaibarang bekas dari mana saja, jalan, temat sampah, pekarangan, pasar termina, dll. itu sebabnya pekerjaan mereka kadang masih di padipandan negatif, jorok,dll.


Padahal, tentu saja pemulung tidak mengqambil semua sampah. yang mereka ambil hanyalah sampah-sampahtertentu yang bisa didaur ulang. Dari sisi, ada satu renungan yang bisa menjadi pelajaran penting buat kita. samapah bisa diibaratkan masa lalu.Entah itu hal-hal ang baik maupun yang buruk, kita semua punya masa lalu. namun belajar dari pemulung. marilah kita mengambil hal-hal yang baik dari masa lalu kita yang bisa kita pelajari sehingga memuat masa depan kita menjadi lebih baik. jangan mengambil (mengingat) semua sampah masa lalu dalam berjalan menuju masa depan. apalagi kalau hal itu sampai menimbulkan trauma hingga membuat anda menjadi orang ang mudah menyerah pada nasib dan pesimis .

Mungkin masa lalu yang buruk itu adalah berupa pengalaman pahit. dosa, dan kesalahan yang pernah dilakukan., atau kegagalan yang pernah dialami di masa itu. namun, ketika seseorang terus menerus dihantui rasa takut, sering itu justru tidak bisa melakukan perbaikan atas masa lalu itu. ingatlah bahwa Allah menciptakan kita bukan untuk masa lalu tetapi untuk masa depan. Itu sebabnya jangan ijinkan pengalaman, kejadian atau kegagalan di masa lalu mematahkan semangat kita untuk meraih masa depan. sebaliknya, jauh lebih penting untuk kita dapat belajar dari setiap pengalaman, kejadian dan kegagalan itu agar kita tidak mengulang kesalahan dan kegagalan yang sama di masa depan. ya, orang bijak adalah orang yang dapat belajar dari pengalamannya. bagaimana dengan anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar