Kelalaian dalam melaksanakan tugas sering menimbulkan kekecewaan
terutama bagi pihak yang dirugikan, bagaimana dengan anda, bila
menghadapi bawahan yang sering lalai dalam tugasnya?
Pemimpin yang baik harus mengerti dan paham bagaimana cara menghadapi jenis-jenis kelalaian tersebut.
1. Kelalaian karena lemahnya kemampuan
Biasanya kelalaian seperti ini bukan karena kesengajaan ataupun
keteledoran, tetapi karena kurangnya kemampuan dari si pelaksana, cara
yang tepat adalah dengan menyampaikan secara jelas kekurangannya dan
membantu meluruskannya dengan model bimbingan atau konseling. Harus
dipastikan kemampuan dari si pelaksana semakin meningkat untuk
menghindari kelalaian berulang.
2. Kelalaian karena lupa namun tidak sering (kecelakaan).
Bila kelalaian sangat jarang terjadi dan suatu saat terjadi bukan karena
kurangnya kemampuan, maka tindakan yang perlu diambil adalah
memperingatkan, namun tidak terus menerus tetapi sambil lalu agar si
pelaksana tidak terlalu sibuk mencari-cari alasan yang akhirnya justru
menimbulkan dendam kepada si pemimpin karena kelalaian seperti
ini muncul bukan karena kemampuan ataupun kesengajaan tetapi hal-hal
yang bersifat accident ( kecelakaan ).
3. Kelalaian yang sering dan berulang.
MEnghadapi kelalaian seperti ini, perlu diambil sikap yang menuntut
tanggungjawab si pelaksana, dan harus diberikan perhatian penuh, agar
kelalaian yang disengaja itu tidak berulang, di sini sudah harus
diterapkan punishment ( hukuman ).
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu meluruskan kesalahan dan
membatasi sikap menuntut pertanggungjawaban, tanpa melempar beban
kesalahan kepada bawahannya.
Ketika meminta pertanggungjawaban dari sebuah kesalahan yang dilakukan bawahan, maka pemimpin harus memperhatikan dua hal:
Pertama; Mencari kebenaran sebelum pertanggungjawaban, karena terkadang
kesalahan terlihat lebih besar dari bentuk aslinya, mencari kebenaran
dapat memperjelas jenis dan bentuk kesalahan, sehingga penanganannya
dapat tepat sasaran.
Kedua; Melupakan kesalahan masa lalu, siapa yang mau kesalahan masa
lalunya terus diungkit? karena itu merupakan sebuah luka, agar tidak
menjadi penghilang semangat bagi mereka yang telah melakukan kesalahan
tersebut dari tindakan perbaikan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar